Device and Server

IP

Breaking News

Review Buku Bekerja Sebagai Desainer grafis

Kalau kita bicara, suara kita bisa melahirkan kesan ceria,tegas, lembut, formal, atau penuh kegurauan. Desain grafis juga melakukan hal yang sama. Kita bisa merasakan sendiri setelah melihat foto atau ilustrasi, melihat permainan warna, atau bentuk dari sebuah karya desain. Ada nuansa yang ditimbulkannya. Entah itu tegas, formal, bergurau, lembut, anggun, elegan dan kesan-kesan yang lain.
  
Kenapa kita dapat merasakan hal itu? Karena memang kesan itu yang ingin dihadirkan oleh suatu obyek gambar sehingga pesannya sampai. Iklan mie instan yang ada di papan-papan iklan atau di halaman majalah misalnya, walaupun kita belum pernah makan produk mi instan tadi, tapi kalau lihat gambarnya jadi bikin perut keroncongan.

Penciptaan desain grafis berawal dari sebuah ide. Lantas diterjemahkan oleh seorang desainer dalam sebuah bahasa visual. Bila ada 100 desainer yang menerjemahkansatu ide, maka akan ada 100 hasil desain yang berbeda. Tidak akan pernah ada satu desain yang sama, bahkan mirip pun sangat jarang, meskipun dari satu konsep atau ide yang sama. kenapa bisa begitu? Karena desain grafis itu tidak seperti matematika yang dikerjakan dengan satu rumus pasti. Cara menerjemahkan suatu ide dari seorang desain grafis dengan desainer grafis lainnya tentu tidak akan sama, tergantung cara berpikir masing-maisng desainer. Skill atau kemampuan dalam mengaplikasikan software boleh sama. Begitu juga software yang digunakan, dan komputer yang dipakai boleh sama. tapi hasilnya tetap akan berbeda.

Sama saja kalau kita bicara. Kemampuan verbal setiap orang tidak sama. Ada yang bicaranya lancar, sistematis, dan langsung dimengerti oleh pendengarnya. Tapi ada juga orang yang bicaranya tidak gampang dipahami, mungkin karena dia menggunakan gayabahasa yang ruwet atau tidak bisa mengungkapkan apa yang ada di pikirannya dengan lugas dan jelas. Desain yang baik adalah yang mampu mengomunikasikan sebuah pesan, selain syarat lain, yakni mengedepankan sisi seni atau art.

Seorang desainer grafis biasanya menolak disebut seniman, karena dalam karya desain dibutuhkan proses berpikir, tidak hanya sense of art saja. Kalau seniman, dia menghasilkan karya seni sesuai apa yang diarasakan pada saat itu. Seni adalah salah satu perwujudan dari ekspresi mereka, tidak peduli apakah orang lain suka atau tidak. Dan untuk memahami karya mereka, perlu suatu pemahaman yang lebih khusus.

Kalau desainer harus menggabungkan komunikasi dengan seni demi kebutuhan khalayak atau target audensi. Seorang desainer harus tahu bagaimana cara mengomunikasikan suatu desain menjadi sebuah solusi bagi target audiensinya. Kalau berupa desain iklan, bagaimana agar iklan tersebut bisa menjual?

Makanya seorang desainer dituntut untuk selalu kreatif, karena karya yang dihasilkan dari waktu ke waktu berbeda, tergantung apa yangmereka buat dan siapa klien mereka. Banyak cara yang bisa dilakukan agar kreativitas tidak padam, apalagi sekarang teknologi informasi sudah sangat maju dan mudah didapat. Tren desain di seluruh dunia juga bisa diikuti melalui internet untuk menambah wawasan kreatif. Selain mengamati, membaca, dan mempelajari karya-karya desain, memerhatikan lingkungan sekitar juga bisa menjadi sumber inspirasi.
Alynugroho

 ----------------------------------------------------

Keterangan Buku:

Judul                            : Bekerja Sebagai Desainer Grafis

Penulis                         : Ana Yuliastanti

Editor                           : Audina Furi N. & Yati Sumiharti

Editor fotografi              : VeriSanovri

Desainer sampul           : Farid F. Noor

Penerbit                        : Esensi

Terbit                           : 2008

Tebal                            : 88 hlm.

ISBN                           : 978-979-015-873-3


No comments:

Post a Comment

Designed By