PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM PANDANGAN AL QUR"AN
1. TAFSIR SURAT HUD AYAT 7
Artinya : Dan
Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara
kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah):
“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang
kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”. (Q.S Hud :
7)
ALLAH SWT MENCIPTAKAN LANGIT DAN BUMI DALAM ENAM MASA
Allah swt mengabarkan tentang
kekuasaan-Nya atas segala sesuatu, Dia menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa dan bahwasanya sebelum itu ‘Arsy Allah berada diatas air. Sebagaimana yang
diriwayatkan Imam Ahmad dari’Imran bin Hushain r.a, ia berkata Rasulullah saw
bersabda :
(اِقْبَلُو
الْبُشْرَي يَا بَنِي ثَمِيْمٍ) قَالُوْا : قَدْ بَشَّرْتَنَا فَاَعْطِنَ ، قَالَ
: (اِقْبَلُو الْبُشْرَي يَاأَهْلَ الْيَمَنِ) قُلْنَا : قَدْ قَبِلْنَا، فَأَ
خْبِرْنَاعَنْ أَوَّلِ هَذَ االْأَمْرِكَيْفَ كَانَ ؟ قَالَ (كَانَ اللهُ
تَبَارَكَ وَتَعَالَي قَبْلَ كُلْ شَيْءٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَي الْمَاءِ
وَكَتَبَ فِي الِّلوحِ ذِ كْرَ كُلِّ شَيْءِ)
“Sambutlah kabar
gembira, wahai bani Tamim,” Mereka telah menjawab: “engkau telah menyampaikan
kabar gembira kepada kami, maka berinkanlah kepada kami.” Beliah bersabda :
“sambutlah kabar gembira, wahai penduduk Yaman.” Mereka berkata : “kami telah
menyambutnya, maka beritahukanlah kepada kami tentang tentang awal perkara ini
bagaimanakah terjadinya?” Beliau Saw bersabda : “ Allah adaa sebelum segala
sesuatu ada, sedang ‘Arsy-Nya berada diatas air dan Allah Swt menuliskan
tentang segala sesuatu di lauhul mahfuzh.”[1]
Didalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari ‘Abdullah bim Amr bin
al-‘ash, ia berkata: “ Rasulullah Saw bersabda :
إِنَّ اللهَ قَدَّرَ مَقَادِيْرَ الْخَلَا ئِقِ قَبْلَ أَنْ
يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ وَكَانَ عَرْشُهُ
عَلَى الْمَاءِ
“sesungguhnya Allah
menetapkan takdir seluruh mahkluk lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan
langit dan bumi, sedangkan ‘Arsy-Nya berada diatas air.”
2. TAFSIR SURAT AL
ANBIYAA’ Ayat 30
Artinya :
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami
pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al Anbiyaa’ : 30)
TANDA- TANDA KEKUASAAN ALLAH DILANGIT DAN BUMI, (DIANTARANYA
ADALAH) ADANYA MALAM DAN SIANG
Allah Swt memperingatkan kekuasaan-Nya yang
sempurna dan kerajaan-Nya yang agung dengan menciptakan segala sesuatu.Dia
mengingatkan pula keperkasaan dan kekuasan-Nya terhadap seluruh makhluk. Dia
berfirman أَوَلَمْ يَرَ الَّذِ يْنَ كَفَرُوْا “Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahuinya.”Maksudnya, apakah orang-orang
mengingkari uluhiyah-Nya[2] dan orang-orang yang
menyembah selain Allah tidak mngetahui, bahwa hanya Allahyang menciptakan dan
mengatur segala ciptaan-Nya? Lantas, jika mereka mengetahui, bagaimana mungkin
ada yang disembah bersama-Nya, atau Dia dipersekutukan dengan selain-Nya?.
AWAL TERBENTUKNYA LANGIT DAN BUMI
Tidakkah mereka melihat أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضِ
كَانَتَارَتْقًا “Bahwasanya langit dan bumi itu dahulu adalah sesuatu
yang padu(menyatu).” Maksudnya pada langit dan bumi seluruhnya saling
berkaitan dan tersusun antara sebagiannya dengan sebagian yang lain. Kemudian
dia memisahkan bangian yang satu dengan bagian lainnya. Lalu Dia menjadikan
langit itu tujuh tingkatan dan bumi tujuh tingkatan. Dia memisahkan langit yang
dekat (langit dunia) dan bumi dengan udara. Lalu langit menurunkan hujan, sehingga
bumi pun dapat menumbuhkan tanaman.
Oleh karena itu Allah berfirman, وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءَ كُلُّ
شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ “Dan dari air kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?” padahal
mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri. Itu semua menjadi dalil
atas Rabb yang membuat, yang melakukan, dan yang sengaja (menjadikannya). Dia
Mahakuasa atas sesuatu yag dikehendak-Nya. Kata Penyair :
فَفِيْ كُلِّ شَيْءٍ
لَهُ ايَة … تَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ وَاحِد …
Dalam segala sesuatu Dia memiliki tanda
kekuasaan yang Menunjukkan bahwa Dia Mahakuasa.[3]
Sufyan ats-Tsauri mengatakan dari bapaknya dari ‘Ikrimah bahwa
dia mengatakan, “Ibnu ‘Abbas r.a pernah ditanya, “mana yang lebih dulu malam
atau siang?” Dia menjawab, “Bukankah kamu mengetahui bahwa ketika langit
bumi dulu masih bersatu, tidak ada keduanya kecuali kegelapan? Itu agar kamu
mengetahui bahwa malam itu telah ada sebelum siang.”
3. TAFSIR
SURAT FUSHSHILAT AYAT 9 – 12
Artinya :
- Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada
yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu
bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
- Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang
kokoh di atasnya. dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi
orang-orang yang bertanya.
- Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit
itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi:
“Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa”. keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
- Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.
SEBAGIAN PERINCIAN TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA
Allah mengingkari orang-orang musyrik yang menyembah-Nya bersama sesuatu yang
lain, padahal hanya Dia-lah yang menciptakan, menundukkan, dan menentukan
segala sesuatu.
Firman Allah swt :
قُلْ أَئِنكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِى خَلَقَ الْآَرْضِ فِي
يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهُ أَنْدَادًا“katakanlah : “sesungguhnya
patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nya?”lafazhأَنْدَادًا yakni sekutu-sekutu
dan sesembahan – sesembahan yang yang disembah bersama-Nya. ذَ لِكَ رَبُّ
الْعَا لَمِيْنَ “(yang bersifat( demikian itulah Rabb semesta alam.” Yakni,
Sang pencita segala sesuatu adalah Rabb semesta alam.
Pada ayat ini terdapat perincian terhadap firman Allah خَلَقَ السَّمَوَاتِ
وَالْاَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّام “yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam hari.” (Q.S Al-A’raf:54) Pada ayat ini Dia perinci bahwa
penciptaan bumi berlangsung terlebih dahulu karena bumi ibarat pondasi, yang
dibangunsebelum atap(langit). Sebagaimana difirman Allah:
هُوَ الَّذِ ي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْاَرْضِ جَمِيْعَاثُمَّ
اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتِ “Dialah Allah, yang
menjadikan segala yang ada didalam bumi untuk kamu. Kemudian bermaksud
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.” QS. Al-Baqarah: 29)
Adapun firman Allah swt :
أَأَنْتُمْ أَشَدُّ
خَلَقَ أَمِ اسَّمَاءُ بَنَاهَا * رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا *
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَرَجَ ضُحَا هَا* وَلْاَرْضِ بَعْدَ ذَلِكَ
دَحَاهَا * أَخْرَجَ مِنْ هَا وَمَرْعَاهَا * وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا * مَتَا عَا
لَكُمْ وَلِآَ نْعْا مِكُمْ
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?
Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakan, dan
Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siang terang benderang. Dan
bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya dan
(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunug dipancangkan-Nya dengan
teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.”Menunjukkan bahwa
penghamparan bumi berberlangsung setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan
bumi itu sendiri berlangsung sebelum penciptaan langit sesuai dengan nash.
Firman Allah swt خَلَقَ الآَرْضِ فِيْ يَوْمِيْنِ “yang
menjadikan bumi dalam dua masa,” yakni hari pertama dan hari kedua,
وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيْهَا “dan Dia
yang menciptakan dibumi itu gunung yang kokoh diatasnya. Dia
memberkahinya.” Yakni Allah menjadikan bumi itu penuh berkah, siap
menerima segala kebaikan, dan siap ditebari benih serta siap ditanami. Dan
Allah menentukan kadar makanan-makanannya yaitu segala apa yang diperlukan oleh
penghuni bumi mencakup rizki dan tempat-tempat untuk bercocok tanam, yang
demikian pada hari ketiga. Maka seluruhnya berjumlah empat hari, Dia berfirman
فِي اَ رْبَعَةِ اَيَّام سَوَاءً لِلْسَّا
ئِلِيْن “dalam empat masa. (perjelasan itu sebagai jawaban) bagi
orang-orang yang bertanya.” Yakni bagi orang yang hendak bertanya
tentang perkara ini agar ia mengetahuinya.”
Firman Allah swt ثُمَّ اسْتَوَي إِ لَي السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ “kemudian
dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap,” yaitu uap yang
naik menuju langit saat bumi diciptakan ,
فَقَالَ لَهَا وَلِلاَ رْضِ اِئْتِيَا ظَوْعًا أَوْ كَرْ هًا “kami
dating dengan suka hati.” Yakni, bahkan kami akan memenuhi dan kepada
bumi : ‘Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa.’” Yakni, penuhilah perintah-Ku oleh kamu berdua, berbuatlah
menurut perbuatan-Ku, dengan senanghati atau terpaksa.
Keduanya menjawab : أَتَيْنًا طَا ئِعِيْنَ Kami dating dengan suka
hati.” Yakni, bahwa kami akan memenuhi seruan-Mu dengan sepenuh
ketaatan yang ada pada kami, berkaitan dengan apa yang hendak engkau ciptakan
berupa malaikat, jin, dan manusia seluruhnya, kami taat kepada-Mu. فَقَضَا
هُنَّ سَيْعَ سَمَوَاتِ فِي يَوْمِيْنِ “maka Dia menjadikannya tujuh
langit dalam dua masa.” Yakni, Dia menyelesaikan penciptaan langit
yang tujuh dalam dua hari, yakni pada dua hari yang akhir, yakni dihari kelima
dan keenam (hari jumat).
وَأَوْحَي فِي كُلُ سَمَاءٍ اَمْرَهَا ”Dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya.” Yakni, Dia menertibkan langit itu, dengan
menetapkan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing langit itu seperti
malaikat-malaikat (yang menghuninya) dan segala sesuatu ada padanya, yang hanya
diketahui oleh-Nya.
Kemudian Allah swt berfirman, وَزَبَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَا
بِيْحَ “Dan kami hiasi langit yaitu bintang-bintang yang cemerlang,” yaitu
bintang-bintang yang terang benderang menyinari penduduk bumi,
وَحِفْظًا “Dan kami memelihara dengan sebaik-baiknya.” Yaikni,
Kami menjaganya dari syaitan-syaitan yang hendak mendengarkan pembicaraan
malaikat.
ذَلِكَ تَقْدِ يْرُ الْعَزِيْزِ
الْعَلِيْمِ “Demikianlah ketentuan yang Maha perkasa lagi Maha mengetahui.” Allah
swt Mahaperkasa, yakni menguasai segala sesuatum dan Dia mengalahkan serta
menundukkan semua itu. Dia Maha mengetahui, yakni terhadap semua gerak dan
diamnya semua makhluk.[4]
KESIMPULAN
Dari ayat – ayat yang dijelaskan di atas,
dapat disimpulkan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi secara bertahap. Dan
diciptakan pula didalamnya hiasan. Implikas dari ayat – ayat di atas dalam
dunia mendidikan adalah hendaknya para pendidik mampu menjelaskan kepada
peserta didik bagaimana alam ini diciptakan dengan penjelasan yang mudah
dipahami oleh peserta didik.
[1]Syaikh Shafiyyurrahman
al-Mubarakfuri, Shahih Ibnu Katsir Jilid 4, (Jakarta, Pustaka Ibnu Katsir,
2010) hal.485
[3]
Syaikh Shafiyyurrahman
al-Mubarakfuri, Shahih Ibnu Katsir Jilid 6, (Jakarta, Pustaka Ibnu Katsir,
2010) hal.21
[4]
Syaikh Shafiyyurrahman
al-Mubarakfuri, Shahih Ibnu Katsir Jilid 7, (Jakarta, Pustaka Ibnu Katsir,
2010)
No comments:
Post a Comment